Gambar 0.1 Zacky Wahyu Pradana,ketua terpilih HMP-PAI 2025-2026 |
Blitar, 7 September 2025 – Zacky Wahyu Pradana resmi terpilih sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (HMP-PAI) STIT Al-Muslihuun Tlogo Kanigoro Blitar pada Musyawarah Anggota (Musyang) yang berlangsung Minggu (7/9/2025) pukul 09.32 WIB di ruang auditorium kampus.
Gambar 0.2 pimpinan sidang dan sekertaris sidang |
Musyang yang dipimpin oleh Mada Purwa Mahadi sebagai pimpinan sidang berlangsung tertib dan kondusif. Dalam pembukaan, Mada menegaskan sikap netral, tidak memihak kepada UKM, HMP, kampus, maupun instansi lain. Ia didampingi oleh Arina Manasikana sebagai sekretaris sidang.
Namun, di balik jalannya persidangan, beberapa peserta menilai pimpinan sidang terlalu mengatur jalannya forum dengan selalu memberi opsi terlebih dahulu, seakan sudah memiliki tata tertib sendiri.
Kondisi ini membuat sebagian besar peserta cenderung patuh dan tunduk pada opsi-opsi yang diberikan, dengan minim sekali yang berani menyampaikan mosi ataupun afirmasi.
“Seolah-olah forum hanya diarahkan sesuai kehendak pimpinan sidang, padahal banyak hal yang sebenarnya bisa diperdebatkan,” ujar salah satu panitia yang enggan disebutkan namanya. Meski begitu, suasana tetap terkendali hingga forum selesai.
Gambar 0.3 kandidat ketua HMP-PAI |
Dalam proses pemilihan, terdapat empat kandidat ketua yang diajukan, yakni:
1. Zacky Wahyu Pradana
2. Mey Febrian
3. Arina Manasikana
4. Riski Eka Fauzi
Gambar 0.4 kandidat Riski Eka Fauzi |
Namun suasana sidang sempat mencair ketika Riski Eka Fauzi menolak pencalonan karena merasa belum siap, bahkan belum menyusun visi-misi. Meski ingin mundur, peserta tetap menolaknya sehingga memicu gelak tawa bersama.
Momen unik juga muncul ketika Arina Manasikana secara terbuka mengaku “dendam” kepada Ubaid Dimas Romadhon yang mengajukannya sebagai kandidat tanpa ia sangka sebelumnya.
Setelah pengajuan, pimpinan sidang memberi kesempatan peserta untuk menanyakan alasan pencalonan sekaligus menguji kesiapan kandidat.
Ubaid Dimas melontarkan pertanyaan kritis kepada Mey Febrian, menyinggung posisinya sebagai Sekretaris BEM. Ia mempertanyakan apakah Mey mampu fokus mengurus HMP-PAI tanpa menimbulkan tumpang tindih jabatan.
Mey menjawab tegas: “Jika saya mendapat amanat, insyaallah saya akan maksimal dan tidak berat sebelah.”
Sementara itu, peserta dari Pondok Pesantren Nurul Iman menanyakan pengalaman organisasi semua kandidat. Ia juga menyampaikan dukungan terbuka untuk Zacky, sembari menyoroti potensi kesulitan yang mungkin dihadapi Mey dan Arina karena statusnya sebagai santri perempuan yang lebih ketat dalam izin keluar pondok.
Musyang diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan Indonesia Raya, dan Mars STIT Al-Muslihuun, yang dilanjut dengan sambutan dari ketua pelaksana Zacky Wahyu Pradana, dilanjut dengan sambutan ketua domisioner HMP-PAI Yessy Mandasari. Kemudian ditutup dengan do'a yang dipimpin oleh saudara Rizki Munandar, dan dilanjut dengan penyerahan palu sidang tetap.
Gambar 0.5 ketua HMP-PAI terpilih dan domisioner ketua HMP-PAI |
Usai ditetapkan sebagai Ketua HMP-PAI, Zacky menyampaikan pesan persatuan penuh penekanan:
“Organisasi ini milik kita, bukan hanya milik saya. Baik buruknya organisasi kita bukan karena saya ketua atau apa, melainkan karena kita semua.”
Penulis : Ubaid Dimas
0 Komentar