LPM Laun_ Pertandingan persahabatan antara PC IPNU (Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama) Kabupaten Blitar dan PC PMII (Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Blitar Raya pada Minggu malam, 9 November 2025 bukan sekedar adu strategi dan keterampilan menggiring bola.
Lebih dari itu, pertandingan ini menjadi simbol kuatnya jalinan silaturahmi antara dua organisasi kaderisasi Nahdlatul Ulama pelajar dan mahasiswa yang sama-sama berkomitmen membangun generasi muda berkarakter.
Keterlibatan langsung Ketua PC PMII Blitar Raya, M. Riski Fadila dan Ketua PC IPNU Kabupaten Blitar, M. Yahya menunjukkan bahwa semangat kebersamaan harus dimulai dari pemimpin. Mereka tidak hanya hadir sebagai simbol, tetapi ikut bermain, menyatu dengan kadernya di lapangan. Ini menegaskan bahwa kepemimpinan sejati tidak berhenti di forum formal, melainkan juga diwujudkan dalam aksi nyata membangun solidaritas.
Pertandingan berlangsung penuh semangat, disertai canda, tawa, dan sportivitas tinggi. Meski IPNU berhasil mencetak gol lebih banyak, makna utama kegiatan ini bukanlah soal menang atau kalah. Esensinya terletak pada bagaimana dua organisasi besar NU mampu menjaga kebersamaan dalam suasana kompetitif yang tetap bersaudara.
Momen gol spektakuler dari Ali Toha, kader PMII yang juga anggota bela diri, menjadi salah satu sorotan yang menunjukkan identitas dan kebanggaan kader. Selebrasi khas bela dirinya menggambarkan bahwa setiap kader membawa karakter dan semangat perjuangan tersendiri, yang justru memperkaya dinamika persaudaraan.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa silaturahmi tidak harus selalu dibangun lewat forum diskusi atau rapat organisasi, lapangan futsal pun bisa menjadi ruang dialog tanpa kata, tempat di mana strategi dan semangat berpadu dalam harmoni kebersamaan.
Pertandingan seperti ini seharusnya tidak berhenti di satu malam. Ia perlu dijadikan agenda rutin antar banom (Badan Otonom) NU, karena dari sinilah lahir semangat ukhuwah yang kokoh. Sebab kemenangan sejati bukan di papan skor, melainkan di hati kader yang semakin dekat satu sama lain.
Pesan dari penulis : Di lapangan futsal kita mungkin berhadapan, tetapi di jalan perjuangan kita tetap seirama.
Penulis: Mas Dim
Edit by: Sil


0 Komentar